Monday, August 27, 2012

Diary Lilia

Pagi ini suhu udara terasa sangat dingin menembus dan menusuk pori-pori kulit yang putih pucat dari gadis manis lima belas tahun itu. Namun dinginnya pagi dilupakan olehnya, Lilia yang telah tiba di sekolahnya untuk belajar seperti biasa. Dengan senyumnya yang bak peri itu ia membuka pintu kiri belakang mobil Honda Jazz birunya.
     “Terima kasih Pak Hasan, bapak sudah setia mengantarkan aku dan Dirga ke sekolah tiap hari,”ucap Lilia kepada pak supirnya sembari melirik kearah Dirga yang duduk di sampingnya.
     Teman laki-laki Lilia ini sudah bisa dikatakan sebagai sahabat terdekatnya sejak kecil.

Tuesday, August 14, 2012

With Friends: Bahagia Itu Sederhana


Huuuft, kuliah. Jujur, gue yang baru aja jadi Maba alias mahasiswa baru, belum paham apa itu kuliah. Ga paham tentang pelajarannya, kehidupan kampusnya, dan semuanya deh. Ini yang ngebuat gue galau tingkat dewa, takut, dan parno buat ngejalani kuliah ntar. Dari apa yang ada di sekitar, gue banyak ngelihat bermacam-macam tipe  anak kuliahan. Ada yang santai banget, ada juga yang bener-bener sibuk ngerjain tugas tiap hari. Kebiasaan di SMA semacam demen nyantai, ngaco, dan sembrono kayaknya ga bisa gue temuin di tempat gue kuliah. Bakal kangen banget sama masa SMA yang indah itu. SMA, dimana kita menjadi manusia tanggung, ga anak-anak dan ga dewasa. Inilah yang menyenangkan, belajar mendewasakan diri tapi masih sempat bertingkah seperti seorang anak yang amat lincah dan bahagia. Umm. I miss my SHS, I miss my childhood, I miss my beloved friends, and I miss you. Kegalauan dan ketakutan akan kuliah ini masih berlanjut tanpa ada pencerahan yang berarti. Gue sedih. Sedih banget.
Tapi, gue bersyukur. Di tengah kepiluan ini ada banyak orang yang ngasih perhatian lebih ke

Thursday, August 2, 2012

My True Story: KEAJAIBAN SEDEKAH

Sebelumnya gue mau bilang sedikit, ini cuman untuk berbagi pengalaman, tiada maksud untuk menunjukkan apa yang udah gue lakukan.
Gue masih inget banget tentang salah satu pengalaman spiritual yang berharga di hidup gue, ESQ training pada tanggal 29 Juli 2012 yang bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan. Tapi kali ini gue ga mau membahas tentang apa aja yang berkaitan tentang ESQ training.
Singkat cerita, saat ESQ yang gue lakuin, ada sesi bersedekah dimana setiap mahasiswa diperkenankan berbagi sedikit uang yang dimiliki untuk beramal. Gue inget kalo sebelum-sebelumnya gue jarang banget bersedekah, so tanpa pikir panjang gue ambil duit yang gue punya. Miris banget sih saat liat isi dompet yang pas-pasan. Tapi ketika itu gue ngedenger suara trainer ESQ melalui sebuah speaker, “Silahkan berbagi. Kami yakin, jika anda berbagi dengan hati yang tulus ikhlas, niscaya anda akan mendapat balasannya.

Sepenggal Pesan, Little Brother

What do i want to tell you about? Umm, I think I’d like to tell you about my lovely little brother. Bener, kalimat sederhananya, gue mau curhat dikit tentang adek gue, Panji Asmara Setiawan atau yang entah kenapa orang-orang lebih suka manggil dia dengan nickname Aji.
Gue masih inget, bener-bener inget akan sesuatu hal kecil. Di kala masih sekolah di TK (Taman Kanak-Kanak), gue berharap banget punya seorang malaikat kecil nan lucu buat nemenin hari-hari gue. Maklum, gue itu anak sulung. Gue merasa hampa kalo misalnya harus main sendirian di rumah, apalagi ketika itu tetangga yang punya anak seumuran sama gue udah pada pindah. So, iming-iming Ibu agar gue punya adek pun dengan mudah gue terima.
“Eka kalo mau punya adek, tiap malem harus doa supaya Tuhan mau ngabulin permintaan Eka,” bujuk Ibu. Ngedenger nasehat itu, tiap malem sebelum tidur gue berdoa agar Ibu dan Bapak kembali dikaruniai momongan.
Akhirnya seorang malaikat kecil terlahir dari rahim Ibu. Sang malaikat kecil berhasil menyihir perhatian kami semua. Ibu dan Bapak mulai lebih disibukkan dengan bertambahnya satu anggota keluarga di rumah kami. Gue juga berubah. Yang sebelumnya masih suka dimandiin Ibu, dipakein baju sama Ibu, disuapin, dan lain sebagainya, sejak saat itu ngelakuin hal-hal tersebut sendiri. Gue merasa kudu paham untuk sedikit hidup mandiri.
Waktu terus berputar tanpa letih. Gue dan sang malaikat kecil, Aji tumbuh dan berkembang. Mulai ada rasa iri yang menyertai hari-hari.