Aku bingung harus memulai tulisan
ini dengan kesan seperti apa. Entah itu senang, bangga, haru, terpukau, penuh
pertanyaan, sedih, takut, atau bahkan marah. Sungguh sangat banyak kesan yang
ada dan ingin ku sampaikan pada sesosok wanita lembut dan lugu, Ibuku.
Ga terasa waktu berputar cepat.
Masih teringat dalam benakku, lengan itu berusaha menghangatkanku melalui
timangan juga belaian lembut jemari tangannya. Pandangan mata wanita dengan
penuh keteduhan yang mampu menenangkanku saat aku sedih dan bingung. Serta
perhatian yang entah bagaimana caranya membuat ibuku dapat merasakan pergolakan
hati dan pikiran yang sedang aku rasakan.