Monday, November 26, 2012

Seribu Kata Untuk Ibu


Aku bingung harus memulai tulisan ini dengan kesan seperti apa. Entah itu senang, bangga, haru, terpukau, penuh pertanyaan, sedih, takut, atau bahkan marah. Sungguh sangat banyak kesan yang ada dan ingin ku sampaikan pada sesosok wanita lembut dan lugu, Ibuku.
Ga terasa waktu berputar cepat. Masih teringat dalam benakku, lengan itu berusaha menghangatkanku melalui timangan juga belaian lembut jemari tangannya. Pandangan mata wanita dengan penuh keteduhan yang mampu menenangkanku saat aku sedih dan bingung. Serta perhatian yang entah bagaimana caranya membuat ibuku dapat merasakan pergolakan hati dan pikiran yang sedang aku rasakan.

Sunday, November 4, 2012

Lampu Merah 99++


Dengan bertambah banyaknya jumlah kendaraan bermotor, maka lalu lintas semakin padat dan butuh sistem pengaturan yang lebih baik. Salah satu fasilitas pengaturan lalu lintas yang utama adalah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas menjadi elemen penting di jalan raya, khususnya untuk kawasan perkotaan. Tapi, terkadang keberadaan lampu lalu lintas dapat menjadi hal yang menyebalkan. Gue sebagai pengguna jalan raya, sering sebel gara-gara si traffic light ini.

Saat ini, traffic light telah dilengkapi dengan lampu timer. Ada yang durasinya pendek, dan ada yang durasinya lama bin sedikit ngebetein. Gambar di bawah ini adalah salah satu traffic light yang menurut gue masuk dalam kategori ngebetein, traffic light yang berada di jalan Kertajaya Indah.
 

 Kalo kurang jelas dengan gambar yang di atas, liat aja gambar yang di bawah ini nih.


Monday, August 27, 2012

Diary Lilia

Pagi ini suhu udara terasa sangat dingin menembus dan menusuk pori-pori kulit yang putih pucat dari gadis manis lima belas tahun itu. Namun dinginnya pagi dilupakan olehnya, Lilia yang telah tiba di sekolahnya untuk belajar seperti biasa. Dengan senyumnya yang bak peri itu ia membuka pintu kiri belakang mobil Honda Jazz birunya.
     “Terima kasih Pak Hasan, bapak sudah setia mengantarkan aku dan Dirga ke sekolah tiap hari,”ucap Lilia kepada pak supirnya sembari melirik kearah Dirga yang duduk di sampingnya.
     Teman laki-laki Lilia ini sudah bisa dikatakan sebagai sahabat terdekatnya sejak kecil.

Tuesday, August 14, 2012

With Friends: Bahagia Itu Sederhana


Huuuft, kuliah. Jujur, gue yang baru aja jadi Maba alias mahasiswa baru, belum paham apa itu kuliah. Ga paham tentang pelajarannya, kehidupan kampusnya, dan semuanya deh. Ini yang ngebuat gue galau tingkat dewa, takut, dan parno buat ngejalani kuliah ntar. Dari apa yang ada di sekitar, gue banyak ngelihat bermacam-macam tipe  anak kuliahan. Ada yang santai banget, ada juga yang bener-bener sibuk ngerjain tugas tiap hari. Kebiasaan di SMA semacam demen nyantai, ngaco, dan sembrono kayaknya ga bisa gue temuin di tempat gue kuliah. Bakal kangen banget sama masa SMA yang indah itu. SMA, dimana kita menjadi manusia tanggung, ga anak-anak dan ga dewasa. Inilah yang menyenangkan, belajar mendewasakan diri tapi masih sempat bertingkah seperti seorang anak yang amat lincah dan bahagia. Umm. I miss my SHS, I miss my childhood, I miss my beloved friends, and I miss you. Kegalauan dan ketakutan akan kuliah ini masih berlanjut tanpa ada pencerahan yang berarti. Gue sedih. Sedih banget.
Tapi, gue bersyukur. Di tengah kepiluan ini ada banyak orang yang ngasih perhatian lebih ke

Thursday, August 2, 2012

My True Story: KEAJAIBAN SEDEKAH

Sebelumnya gue mau bilang sedikit, ini cuman untuk berbagi pengalaman, tiada maksud untuk menunjukkan apa yang udah gue lakukan.
Gue masih inget banget tentang salah satu pengalaman spiritual yang berharga di hidup gue, ESQ training pada tanggal 29 Juli 2012 yang bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan. Tapi kali ini gue ga mau membahas tentang apa aja yang berkaitan tentang ESQ training.
Singkat cerita, saat ESQ yang gue lakuin, ada sesi bersedekah dimana setiap mahasiswa diperkenankan berbagi sedikit uang yang dimiliki untuk beramal. Gue inget kalo sebelum-sebelumnya gue jarang banget bersedekah, so tanpa pikir panjang gue ambil duit yang gue punya. Miris banget sih saat liat isi dompet yang pas-pasan. Tapi ketika itu gue ngedenger suara trainer ESQ melalui sebuah speaker, “Silahkan berbagi. Kami yakin, jika anda berbagi dengan hati yang tulus ikhlas, niscaya anda akan mendapat balasannya.

Sepenggal Pesan, Little Brother

What do i want to tell you about? Umm, I think I’d like to tell you about my lovely little brother. Bener, kalimat sederhananya, gue mau curhat dikit tentang adek gue, Panji Asmara Setiawan atau yang entah kenapa orang-orang lebih suka manggil dia dengan nickname Aji.
Gue masih inget, bener-bener inget akan sesuatu hal kecil. Di kala masih sekolah di TK (Taman Kanak-Kanak), gue berharap banget punya seorang malaikat kecil nan lucu buat nemenin hari-hari gue. Maklum, gue itu anak sulung. Gue merasa hampa kalo misalnya harus main sendirian di rumah, apalagi ketika itu tetangga yang punya anak seumuran sama gue udah pada pindah. So, iming-iming Ibu agar gue punya adek pun dengan mudah gue terima.
“Eka kalo mau punya adek, tiap malem harus doa supaya Tuhan mau ngabulin permintaan Eka,” bujuk Ibu. Ngedenger nasehat itu, tiap malem sebelum tidur gue berdoa agar Ibu dan Bapak kembali dikaruniai momongan.
Akhirnya seorang malaikat kecil terlahir dari rahim Ibu. Sang malaikat kecil berhasil menyihir perhatian kami semua. Ibu dan Bapak mulai lebih disibukkan dengan bertambahnya satu anggota keluarga di rumah kami. Gue juga berubah. Yang sebelumnya masih suka dimandiin Ibu, dipakein baju sama Ibu, disuapin, dan lain sebagainya, sejak saat itu ngelakuin hal-hal tersebut sendiri. Gue merasa kudu paham untuk sedikit hidup mandiri.
Waktu terus berputar tanpa letih. Gue dan sang malaikat kecil, Aji tumbuh dan berkembang. Mulai ada rasa iri yang menyertai hari-hari.

Thursday, July 19, 2012

Possession

Kadang jatuh cinta tidak harus selalu pada pandangan pertama. Rasa sayang dapat tumbuh seiring dengan seringnya kebersamaan dan kedekatan kita dengan seseorang. Karena terkadang merasa sayang pada seseorang tidak harus disebabkan oleh faktor fisik, tapi lebih pada kenyamanan yang mereka berikan pada kita.
Di dalam beberapa kisah, tak jarang kita tak mampu mengungkapkan perasaan, saat dimana kita hanya bisa mengagumi dan mencintai dalam diam. Merasa senang sendiri, sedih sendiri, berbunga-bunga sendiri, bahkan patah hati sendiri. Semua itu bagaikan seni yang kita hasilkan ketika memendam perasaan.
Kedekatan dengan orang yang kita kagumi sudah pasti akan membuat kita bahagia dan terbang jauh ke langit. Perasaan berapi-api akan senantiasa melingkupi. Namun ada kalanya orang tersebut tidak mampu dimiliki walaupun kita berada dalam posisi yang sangat dekat dengannya. Api semangat pun seketika padam terguyur tetesan air mata kesedihan kita.  Tidak semua yang berkilau di hati itu indah, justru terkadang malah terasa menyakitkan dan mampu merobohkan dinding hati kita.
Merasa sayang dan cinta itu indah, tapi yang tak terbalaskan dan bertepuk sebelah tangan akan menyakitkan. Ketika cinta tak terbalas, seringkali kita berpikir untuk mundur, memilih tidak meneruskan perasaan itu. Tapi apa daya, cinta melumpuhkan logika. Dan akhirnya yang terbesit dalam hati adalah.... “Andaikan kamu paham apa yang terasa di hati. Andaikan kamu tahu bagaimana rasanya menginginkan kamu.”
@EkaMulyaA
*special notes for my beloved friends

Monday, June 11, 2012

Puisi Dalam Kebuntuan Malam


Yak, syukur deh gue udah keterima kuliah via SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) jalur undangan, so gue udah ga perlu lagi buat ngikutin tes SNMPTN Tulis yang konon katanya susah setengah mampus tujuh turunan itu. Alhamdulillah, makasih, Ya Allah. Dengan udah bebasnya gue dari SNMPTN ini, maka gue bisa nikmatin liburan panjang berbulan-bulan ini.
Singkat cerita, sekarang gue lagi nginep di rumah yangti selama tiga hari. Rumah yangti ini pas terletak di depan pasar Pucang. Satu rumah lawas nan sederhana yang diapit oleh toko-toko. Pokoknya, gampang banget deh buat dikenali. Gue cuman berduaan sama yangti disini loh, guys. Mesra amat, kan? Hihihi. Berhubung gue bosen ngeliatin kendaraan hilir mudik di jalanan depan pasar, so gue laptop-ing deh. Dan sialnya, baterai menjelang lowbat. Gaaaah. Karena itu, gue milih buat nulis postingan ini. Di tengah kebuntuan dan ciuman genit para nyamuk nakal di kulit gue, entah darimana gue terinspirasi buat ngehasilin sebuah puisi sederhana. Nih, semoga mudah dimengerti maknanya.
MUNGKIN AKU
Sang waktu telah menghukumku
Kini tiada lagi engkau di sisiku
Mungkin aku harus membutakan mataku
Agar mataku tak lagi mencari kehadiranmu
Mungkin aku harus memusnahkan hatiku
Agar hatiku tak lagi merindukanmu
Mungkin aku harus mengunci mulutku
Agar aku tak lagi membisikkan namamu
Mungkin aku harus melumpuhkan kakiku
Agar aku berhenti mengejarmu
Namun, mungkin saja aku tak mampu melakukan semua itu

Saturday, June 9, 2012

PENDIRIAN

Kalo lo baca judulnya pasti lo bakal mikir ‘Apaan sih, ga worthy banget nih topik. Kayak ga punya sesuatu yang lebih menarik aja buat dibahas’. Asal lo semua tau, pendirian tuh penting banget buat hidup kita, guys. Kita mungkin hidup dimulai dari bimbingan dan tuntunan nyokap bokap, tapi selanjutnya kita tumbuh. Mulai tumbuh menjadi pribadi kita sendiri dengan sikap dan perasaan kita masing-masing. Ga mungkin kalo kita seratus persen mirip dengan ortu kita. Yah gue tau sih ada peribahasa yang berbunyi “Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga”, namun kenyataan yang sesuai dengan teori di buku biologi yang pernah gue baca ternyata personality alias kepribadian itu juga dipengaruhi oleh lingkungan orang tersebut berada.
Personality lo tuh bakal mempengaruhi pendirian lo. Ada sebagian orang yang pendiriannya kuat. Mau dibakar kek, digebukin kek, diinjek kek, dikentutin kek, dipaksa dengan cara apapun buat