Thursday, August 21, 2014

(Right or Wrong) Person and Time

Penting: Walaupun ujung-ujungnya ngebahas perasaan, jangan dibaca kalo kamu benci bermain logika. Karena keseimbangan antara perasaan dan logika itu mutlak ada.

     Sering kan ya, denger pepatah Inggris "right person (1) in the right place (2) at the right time (3)." Bak logika AND dalam rumus matematika, dimana satu aja dari tiga prasyarat tak terpenuhi akan ngebuat kesimpulannya jadi wrong. Contohnya tukang bakso (right person) di kompleks perumahan seberang (wrong place) disaat kamu lapar (right time). Ujung-ujungnya kamu tetep aja laper ga bisa makan baksonya karena tukang baksonya kejauhan. 
     Oke, kayaknya kepanjangan kalo harus ngebahas tiga prasyarat, selanjutnya saya akan pake dua prasyarat aja yaitu "right person (1) at the right time (2)." Rumus AND berlaku di segala jenis hubungan antar manusia, baik hubungan darah, percintaan, bahkan persahabatan. Untuk ngedapetin ending yang bagus, kamu harus memenuhi prasyarat yang ada. 
     Banyak orang termasuk kamu mungkin pernah nemuin seseorang idaman yang menurutmu cocok banget denganmu, tapi sayang waktunya ga pas. Dia masih dalam keadaan milik orang lain, belum berhasil move on dari orang lama, dia sendiri belum ngerasa cocok denganmu, atau bahkan dari kamu yang saat itu merasa belum pantas untuk dirinya. Percuma, kalo diterusin kamu bakal menderita gejala sakit hati seperti sedih, ngerasa diphp, ga dianggep, dkk.
     Atau malah kebalikannya, yang lebih berbahaya. Ketika kamu nemuin orang yang salah di waktu yang tepat, bisa-bisa kamu bakal disesatkan atau sengaja menyesatkan diri bersama orang tersebut. Misal kamu berhubungan sama seorang player, atau bergaul sama pecandu narkotika dan sejenisnya.
     Hmm. Ya gitu deh, realita ga akan menghapus peluang terjadinya "right person at the wrong time" atau juga "wrong person at the right time". Mau dipaksain gimana juga kamu dan dia ga bakal bisa nyatu dengan baik dan ga bakal berujung happy ending. Singkat kata, "bukan jodohnya". 
     Susah kan, ya? Jelas susah! Dari jaman baheula sampe nenek-nenek pinter main iPad juga sama aja, semua orang tau bahwa hidup itu emang susah dijalani. Gampangnya sih, buat ngelakuin prinsip logika AND ini ya pinter-pinter aja berpikir dan bergerak. Pikirin, prasyarat "right..right..bla bla bla" itu udah terpenuhi atau belum. Kalo belum, cepet-cepet aja bergerak. Bergerak dalam arti merubah prasyarat yang tidak terpenuhi atau benar-benar move on, cari aja yang lainnya. 

     

Wednesday, August 20, 2014

Foto Levitasi

Kali ini saya pengin banget ngebagi info seputar cara / tips / trik yang bisa digunakan dalam berfoto levitasi. Sedikit prolog, levitasi adalah teknik fotografi dimana model (baik benda hidup maupun benda mati) seakan-akan kehilangan gravitasi di sekitarnya sehingga terkesan melayang. Berikut merupakan cara sederhana yang dapat digunakan dalam berlevitasi ria.
  1. Pilih model. Pemilihan model, terutama manusia sangat mempengaruhi hasil levitasi. Lebih baik jika model adalah laki-laki atau orang dengan badan yang relatif kurus agar model tersebut lebih mudah meloncat. Namun model dengan postur yang besar dan wajah ekspresif juga mampu ngebuat foto levitasi terkesan dramatis
  2. Pilih lokasi yang sesuai. Biasanya, foto levitasi diambil di tempat yang lebih tinggi dari sekitar agar levitasi lebih hidup
  3. Ekspresi. Ekspresi favorit ketika levitasi biasanya sih ekspresi terkejut. Jangan nampakkan ekspresi dari usaha model ketika meloncat
  4. Sudut pengambilan gambar. Anda dapat mengambil sudut pengambilan gambar maksimal sebatas lutut model untuk hasil terbaik
  5. Properti. Properti penunjang dapat digunakan, contohnya sapu yang dapat membuat si model nampak menggunakan sapu terbang.
Cukup 5 poin sederhana seputar cara berlevitasi. Bonus foto levitasi yang pernah saya lakukan bersama orang-orang sekitar, baik saudara maupun teman-teman.