Tuesday, March 22, 2016

Tips Memilih Frame Kacamata yang Nyaman dan Cocok



Pemilihan frame atau bingkai atau kerangka kacamata merupakan hal yang penting, bukan hanya karena harganya yang cukup mahal namun juga karena kenyamanan wajah anda. Saya pun pernah mengalami kesalahan dalam memilih frame. Saya menyesal mengutamakan gaya dibanding dengan kenyamanan penggunaan frame kacamata. Alhasil kacamata saya meninggalkan bekas merah hingga menghitam di sekitar tulang hidung ketika sebentar saja digunakan.
Tidak banyak website yang memberikan tips memilih frame kacamata yang tepat, sebagian hanya memberi tips untuk menyesuaikan frame dengan bentuk wajah. Berikut adalah tips memilih frame kacamata yang nyaman dan cocok digunakan untuk anda sesuai dengan prioritas dari poin yang terpenting:
1. Pilih frame dengan bahan yang ringan namun kuat. Frame berat akan terasa melelahkan ketika digunakan terlalu lama
2. Utamakan memilih frame yang tidak terlalu pas atau terlalu sempit. Frame sempit akan menimbulkan bekas kemerahan atau bahkan kehitaman di tulang hidung dan pelipis anda, seperti apa yang pernah saya alami. Pilih yang agak longgar namun nyaman digunakan. Dalam poin ini anda dianjurkan untuk mencoba-coba frame, terutama untuk bagian penyangga hidung dan setelan lipatan frame kacamata
3. Pilih frame sesuai dengan bentuk wajah anda. Saya rasa untuk poin yang ini dengan mudah dapat anda temukan di search engine semacam google. Setiap bentuk wajah cocok dengan frame kacamata dengan bentuk tertentu pula.
4. Pilih frame sesuai dengan gaya yang diinginkan. Anda dapat memilih frame dengan warna atau motif pilihan sesuai selera.
5. Pilih frame sesuai dengan budget anda.

Saturday, March 12, 2016

Tuhan Bercanda dengan Imannya

Mereka adalah dua orang aneh. Tidak pernah bertemu, namun akrab di dunia maya. Tidak pernah bertatap muka, namun sering berbagi cerita. Mereka hanya dua orang yang saling gemar membalas pesan singkat via telepon genggam masing-masing. Hingga pada suatu malam yang cerah...
Apa kamu tidak keberatan jika lusa aku mengajakmu makan siang di kedai makanan favoritku?
Si lelaki berfikir dengan hati-hati sambil mengetikkan pesan tersebut. Semua laki-laki termasuk dirinya paham jika pemilihan kata penting dilakukan, terlebih saat menghadapi seorang perempuan. Entah pertanda dirinya lemah atau kuat. Lemah sebagai lelaki yang seyogyanya memulai pendekatan atau kuat sebagai lelaki dengan imannya. Seketika ia menghapus pesan tersebut, membatalkan diri untuk mengirimnya. Nampak sekali sang lelaki paham, Tuhan sedang bercanda dengan imannya.

Hari silih berganti, lusa menjadi hari ini. Sang lelaki tercengang di antara rak toko buku. Untuk kali pertama ia dapat menyaksikan sang perempuan di dunia nyata. Tepat beberapa langkah di hadapan sang lelaki, seorang perempuan berkerudung merah dengan paras teduh sedang menelusuri deretan buku resep masakan. Entah karena kebetulan, jodoh, atau Tuhan sedang bercanda dengan iman sang lelaki untuk kedua kalinya.

Sang lelaki mendatangi sang perempuan berkerudung merah. Dirinya menyerahkan tangan kanan hendak berjabat tangan. Namun Tuhan kembali bercanda dengan iman sang lelaki untuk ketiga kalinya. Perempuan berkerudung merah hanya membalas jabatan tangan itu dengan mengatupkan kedua telapak tangan sambil menyapa, "Senang bertemu denganmu." Sang perempuan paham bahwa jabatan tangan akan berbahaya. Terlebih dengan lawan jenis yang belum memiliki ikatan dengannya. Sama dengan bahaya masuk ke kandang penuh macan kelaparan.

Sang lelaki tersenyum. Berhubung beberapa buku idaman sudah didapatkan, ia undur diri dari hadapan sang perempuan tepat sebelum Tuhan bercanda dengan imannya untuk yang keempat kali.

Wednesday, March 9, 2016

Sherlock: The Abominable Bride (Ringkasan, Sinopsis, dan Review - Indonesia)

RINGKASAN (well, part ini bener-bener spoiler bagi yang belum nonton)
Film ini membawa penonton ke abad 19 di Inggris, dimana Sherlock dan teman baiknya (dokter John Watson) melakukan penyelidikan kasus pembunuhan yang konon dilakukan oleh arwah pengantin perempuan bernama Emelia Ricoletti. Arwah? Ya, dalam film ini Emelia benar-benar telah mati bunuh diri beberapa hari sebelumnya dengan menembak rongga mulutnya hingga peluru tembus ke otaknya. Arwah Emelia membunuh dua orang, yaitu suaminya sendiri dan Sir Eustache (suami dari Lady Carmichael). Sherlock menganggap kasus ini menarik untuk membuktikan bahwa pembunuh bukanlah arwah, bahwa setan itu tidak ada. Selain itu, Sherlock ingin mengetahui bagaimana musuh bebuyutan Sherlock, Moriarty dapat muncul kembali setelah bunuh diri, mirip dengan kasus arwah pengantin Emelia Ricoletti tersebut.
Singkat cerita ternyata bukan arwah Emelia Ricoletti yang melakukan pembunuhan, melainkan teman-teman dekat Emelia. Ketika ditemui oleh Sherlock, John Watson, dan Mary Watson di sebuah gereja tua. Teman-teman Emelia tersebut menyembunyikan wajahnya dengan topeng. Karena itu, kemudian Sherlock menyebut mereka sebagai "The Invisible Army". Dan terkejutlah Sherlock ketika The Invisible Army membuka topeng mereka. Ternyata mereka adalah wanita-wanita yang tidak jauh dari hidup Sherlock di zaman modern seperti Molly dan Janine. WHAT?
Ternyata kasus Emelia Ricoletti tidak nyata atau hanya imajinasi Sherlock ketika kecanduan Kokain di masa modern, tepatnya ketika Sherlock naik pesawat jet (liat ending Sherlock Series 3 Episode 3). Sherlock terbiasa menggunakan obat-obat terlarang untuk memasuki "Mind Palace"nya, sebuah cara konsentrasi bagi Sherlock untuk berfikir dan memecahkan kasus-kasus misterius seperti biasanya.
Kasus the abominable bride khayalan Sherlock ini menjelaskan pada Sherlock bahwa James Moriarty telah benar-benar mati, namun ia dapat kembali. Kembali dalam artian Moriarty akan selalu hidup di pikiran Sherlock ketika Sherlock takut atau lemah. Moriarty menyebut dirinya adalah "virus" yang akan selalu ada di dalam "harddrive" otak Sherlock.
 
REVIEW 
The Abominable Bride ini saya rasa tidak cocok bagi anda yang tidak mengukuti serial Sherlock yang dirilis oleh BBC dari series 1 hingga 3. Ini dikarenakan film The Abominable Bride bersangkutan dengan Sherlock Series tersebut. Dalam The Abominable Bride tiba-tiba dimasukkan karakter Moriarty, air terjun, karakter perempuan-perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan Sherlock, dan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan kasus pembunuhan arwah Emelia Ricoletti namun diceritakan di Sherlock series.
Namun bagi fans serial Sherlock? Film The Abominable Bride cukup recommended. Selain menyibakkan rahasia kemunculan Moriarty, film ini juga mengembalikan karakter lama Sherlock yang hilang di Sherlock Series 2 dan 3, karakter sociopath (dingin dan tidak peduli orang lain). Why? Karena dalam film ini Sherlock Holmes menjelaskan bahwa dirinya tidak tertarik dengan perasaan seperti cinta dan pernikahan. Film ini tidak menyoroti sudut pandang dan perasaan pribadi seorang Sherlock Holmes.
Beberapa hal menarik tentang kakak Sherlock Holmes, Mycroft Holmes juga disinggung dalam film yang dirilis di bulan Januari 2016 ini. Ternyata Mycroft pernah gendut dan bertaruh melawan Sherlock, berapa lama Mycroft dapat bertahan hidup dengan obesitasnya tersebut. Selain itu, Mycroft juga menyiratkan betapa ia sangat memperhatikan keselamatan Sherlock.
Balutan era Inggris Victoria dan alur cerita campuran (maju dan mundur/flash back) menjadi sentuhan menarik dalam The Abominable Bride ini. Suasana Inggris Victoria tersebut terasa nyata dan kental dengan setting klasik dan kuno. Penampilan Sherlock pun terlihat oldies dengan sisiran rapih rambutnya, berbeda dengan Sherlock Holmes pada Sherlock series.
Overall, bagi pecinta serial Sherlock Holmes, film ini dapat mengobati rasa rindu anda pada serial Sherlock 1-3 dan membangkitkan semangat anda untuk menanti Sherlock series 4 yang akan dimulai syutingnya pertengahan tahun 2016 ini.

Thursday, March 3, 2016

REVIEW Lipstik Arab - Hare Lipstick 33

Februari - Maret 2016 ini banyak banget teman-teman yang melaksanakan ibadah Umroh, katanya sih di bulan tersebut cuaca di Arab cukup bersahabat. Salah satu teman yang melaksanakan ibadah Umroh saat itu adalah Laras Aristiani. Sudah kebiasaan mayoritas orang, saya sebagai teman yang cukup dekat dengan laras minta oleh-oleh. Dan.... benar, Laras memberikan oleh-oleh khusus untuk teman-teman terdekatnya, termasuk saya. Oleh-oleh tersebut adalah lipstik khas Arab, yaitu lipstik Hare.
Agak kaget ketika mendapat lipstik ini, di bagian bawah lipstik terdapat tulisan "Made in Taiwan". Wah, ternyata bukan buatan Arab. Walau begitu, entah mengapa masih banyak orang yang mengatakan bahwa lipstik ini adalah lipstik khas Arab dan sering membawanya pulang sebagai oleh-oleh haji atau umroh. Mungkin karena warna fisiknya yang terkesan alami dan tidak mencolok digunakan untuk wanita Islam.
Packaging lipstik Hare ini lucu, terbuat dari bahan plastik warna hijau dengan hiasan kupu-kupu. Ketika dibuka pun rasanya masih seperti mainan, kaku dan ringan. 
Ketika digunakan lipstik ini rasanya mirip dengan lip balm, terasa lembab di bibir. Rasanya seperti mengandung beeswax. Anda tidak perlu khawatir lipstik Hare dapat membuat bibir pecah-pecah.
Walau terasa seperti mainan, lipstik ini cukup ampuh. Entah kenapa warna lipstik yang hijau ini dapat membuat bibir menjadi pink hingga kemerahan, tergantung dari seberapa banyak olesan lisptik ke bibir. Namun untuk bibir yang gelap atau kehitam-hitaman, lipstik Hare kurang mampu menyembunyikan warna gelap tersebut menjadi merah. Untuk staying power, lipstik ini dapat bertahan hingga 10 jam. Keadaan tersebut saya coba ketika menggunakan lipstik ini dari malam sebelum tidur hingga pagi hari.
Saya rasa lipstik Hare dapat menjadi pilihan jika anda bepergian santai, atau pemakaian sehari-hari untuk memberikan kesan fresh yang alami pada bibir.