Awal Desember 2017 lalu, tiba-tiba telinga kiri saya mengalami sedikit gangguan. Namun sekarang Alhamdulillah telinga saya tersebut sudah kembali normal. Awalnya, saya merasa ada bunyi mirip gelembung detergen pecah di telinga. Bunyi tersebut terjadi berkali-kali sepanjang hari dan makin terasa ketika saya berada di ruangan sunyi atau hendak tidur. Karena tidak terasa nyeri dan sakit, maka saya mengacuhkan gangguan ini. Namun seminggu kemudian, bunyi gelembung tersebut terdengar makin keras. Malah mirip dengan suara kantong plastik yang dimainkan di dekat telinga, "kresek-kresek".
Dengan penuh rasa penasaran, saya iseng mencari gejala-gejala yang saya alami di Google. Beberapa yang saya alami sebelumnya antara lain flu dan gatalnya telinga. Dannn.... saya tercengang ketika yang muncul adalah penyakit-penyakit menakutkan, seperti tinnitus, otitis media akut, kerusakan gendang telinga, infeksi telinga, dan gangguan telinga lain yang dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran permanen. Referensi pada Google tersebut membuat saya makin takut, tidak nyaman, sedih, dan deg-degan.
Untuk menghilangkan segala perasaan takut, saya mantap mendatangi dokter spesialis THT di Surabaya. Salah satu dokter yang direkomendasikan oleh orang-orang adalah dokter Haryono Kusuma, Sp. THT di Jalan Ngagel Jaya No 50 (seberang toko buku). Sempat ragu sih, karena dokter Haryono Kusuma ini sudah tergolong sepuh (tua). Namun banyaknya pasien yang berkunjung membuat keraguan saya hilang dan yakin jika dokter Haryono Kusuma ini memang dokter spesialis THT tokcer dan berpengalaman.
Ketika saya berobat pada dokter Haryono Kusuma, saya menjelaskan kronologi yang saya duga ada hubungannya dengan bunyi kresek-kresek pada telinga. "Jadi dok, sebelum bunyi kemeresek ini saya flu dan pilek dok. Selain itu seingat saya, saya juga sempat keselek air minum dan telinga basah karena berenang. Lalu bunyi kemeresek ini sudah terjadi kurang lebih selama seminggu."
Kemudian dengan tenang dokter Haryono Kusuma memeriksa telinga saya. "Wah, ini telinganya kotor. Lembab sekali. Ini pasti di rumah suka bersihin telinga pake korek kuping (cotton bud) ya? Kalo dibersihkan begitu bukannya makin bersih, malah makin kedorong ke dalam kotorannya. Tapi gendang telinganya bagus kok. Saya bersihkan dulu ya kotorannya."
Telinga saya dibersihkan dokter Haryono Kusuma dengan alat khusus seperti sumpit besi dengan ujung seperti kait untuk mengambil kotoran telinga. Dan ternyata telinga saya memang kotor. Earwax (cairan telinga) saya banyak dan berwarna cokelat pekat hampir menyerupai darah, namun bukan darah. Bukan hanya telinga kiri yang bermasalah saja, dokter Haryono Kusuma juga membersihkan telinga kanan saya. Ternyata telinga kanan saya juga kotor. Setelah dibersihkan dokter, telinga saya terasa lebih segar dan plong. Kata dokter, untung saya segera menemui dokter THT. Jika kotoran telinga tersebut dibiarkan lebih lama, telinga saya akan mengalami kopokan (mengeluarkan nanah dan pendengaran terganggu).
![]() |
Ilustrasi: membersihkan telinga di dokter THT (source: google) |
"Lho dok, barusan sudah dibersihkan tapi kok suara kemereseknya masih ada ya", heran saya. Dokter Haryono Kusuma lantas menjelaskan bahwa bunyi kemeresek itu akan hilang dan telinga tidak bermasalah lagi dalam beberapa hari kemudian. Anggap saja sekarang masa penyembuhan kata dokter. Dokter Haryono Kusuma juga memberikan nasehat agar saya menjaga telinga agar tidak lembab. Telinga tidak boleh basah karena kehujanan, mandi, dan terlalu lama berada di ruang ber-AC. Dan sebisa mungkin kita harus tuntas dalam mengobati flu dan pilek. Jika tidak, maka telinga akan mengalami gangguan.
Setelah selesai diperiksa dan dibersihkan, dokter Haryono Kusuma meresepi saya dua macam obat, dimana satu obat kemasan dan satunya lagi adalah obat racikan. Jika saya baca pada Google, kedua obat tersebut tergolong antibiotik untuk menanggulangi radang.
Saya mengonsumsi obat dengan teratur selama lima hari. Dan seminggu kemudian Alhamdulillah saya sembuh. Saya sangat berterima kasih pada dokter Haryono Kusuma, Sp THT. Dan, saya mendapatkan pesan berharga dari pengalaman ini: "Jika mengalami gangguan kesehatan, jangan mencari gelaja kesehatan anda pada Google. Namun, segera lah menemui dokter berpengalaman yang anda percaya."