Di era globalisasi yang canggih
seperti saat ini persebaran informasi akan menjadi lebih mudah dan cepat dengan
menggunakan media berbasis teknologi informasi, tak terkecuali informasi
mengenai bisnis. Berbelanja barang secara online
sudah mulai menjamur di berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga
dewasa. Banyak pebisnis di negara moderen seperti di Eropa dan Amerika
berinvestasi dalam bentuk website,
blog, maupun akun jejaring sosial lainnya hanya untuk menawarkan produk mereka
pada konsumen. Pebisnis tersebut beranggapan untuk “bring your products closer to the customers (dekatkan produk anda
ke pelanggan)”.
Konsumen tidak lagi perlu dipusingkan dengan harus mendatangi
produk secara langsung, mereka bisa menjangkau produk dimanapun dan kapanpun ia
mau. Dengan menggunakan media online,
pebisnis bukan hanya membawa produk tersebut dekat ke pasar internal, melainkan
juga mampu membawanya ke pasar dunia. Dengan begini, investasi penggunaan
teknologi informasi dalam bisnis dianggap merupakan cara yang lebih mudah dan
menggiurkan dibanding dengan investasi secara offline dengan mengadakan promosi langsung ke pelanggan oleh salesman.
Di Indonesia bisnis memang
merupakan hal wajar, namun sangat disayangkan berinvestasi dengan menggunakan
teknologi informasi (TI) seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya
masih jarang terjadi. Tanpa menggunakan dasar perhitungan yang jelas, sebagian
besar pebisnis awam di Indonesia memberikan jugdement
bahwa penggunaan teknologi informasi dalam bisnis adalah hal yang rumit untuk
dilakukan, membuang-buang uang, dan tidak penting. Pengadaan investasi
teknologi informasi semacam website perusahaan dianggap dapat membuat
pengeluaran membengkak dan keuntungan menurun. Judgement di atas tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya
benar. Pengadaan investasi teknologi informasi yang tidak tepat memang akan
menimbulkan pembengkakan kerugian bisnis, namun juga sebaliknya investasi
teknologi informasi yang tepat dapat membantu pebisnis dalam mengembangkan
keuntungan bisnisnya.
Investasi merupakan suatu usaha untuk
meningkatkan manfaat, baik manfaat dalam bentuk tangible maupun intangible.
Investasi teknologi informasi memiliki sifat yang unik. Berbeda dengan
investasi pada umumnya yang berporos pada manfaat tangible, investasi jenis ini banyak berporos pada manfaat intangible. Oleh karena itu, butuh teknik
khusus untuk melakukan penilaian investasi teknologi informasi. Salah satu
teknik termudah adalah dengan menggunakan metode Enhanched ROI (Return On Investment). Enhanced ROI merupakan teknik penilaian
investasi teknologi informasi berdasarkan teori Information Economic yang dipopulerkan sekitar tahun 1970an.
Beberapa
langkah di bawah ini dapat membantu pebisnis dalam melakukan penilaian
sekaligus meningkatkan efektifitas dan efisiensi investasi teknologi informasi
menggunakan metode Enhanched ROI.
Definisikan dan
analisa manfaat investasi website
terhadap bisnis perusahaan.
Sebelum melakukan judgement terhadap efektifitas dan
efisiensi investasi website
perusahaan, identifikasi manfaat apa saja yang muncul ketika website perusahaan ada. Biasanya dalam
proses ini pebisnis dapat menemukan manfaat tambahan diluar tujuan awal
investasi website perusahaan. Mungkin
pada awalnya perusahaan menggunakan website
hanya sebagai media promosi produk perusahaan pada pelanggan yang sudah ada, namun ternyata jika ditinjau lebih dalam website tersebut juga berkontribusi
dalam proses akuisisi pelanggan baru. Lebih lagi, sebuah website dapat memangkas waktu penawaran dan transaksi dengan para
pelanggan. Dengan menganalisa investasi website
terhadap bisnis perusahaan, pebisnis dapat mengetahui bagaimana website tersebut memberikan nilai tambah
pada perusahaan.
Ketahui pengeluaran
dalam investasi website.
Sama seperti manfaat intangible, pengeluaran terhadap
investasi website juga merupakan hal
yang tidak mudah diketahui. Karena pengeluaran tersebut tidak hanya dinilai
berdasarkan berapa banyak uang yang digunakan dalam investasi website, melainkan juga dinilai
berdasarkan berapa waktu yang digunakan dalam mengelola website (dalam hal konfigurasi konten website, update isi website, alokasi sumber daya manusia dan
penggunaan durasi waktu yang secara tidak langsung berkaitan dengan biaya investasi). Dengan perhitungan yang tepat dan
meminimalisir pengeluaran investasi website
perusahaan, pebisnis dapat berinvestasi dengan lebih menguntungkan.
Meningkatkan interaksi
dengan user demi keuntungan investasi website
perusahaan
Selain menganalisa pengeluaran dalam investasi website, metode Enhanched ROI
juga tidak terlepas dari analisa keuntungan. Keuntungan investasi website sendiri berhubungan erat dengan jumlah
user website terkait. Semakin pebisnis dekat dengan user, maka semakin banyak user
yang gemar menggunakan website tersebut.
Namun perlu ditekankan, indikator kesuksesan investasi website bukan hanya ditandai dengan banyaknya jumlah pengunjung website, melainkan seberapa banyak
pelanggan yang menyukai isi website
anda dan secara tidak sadar rela membagikan (share) isi website ke teman-teman di media jejaring sosial yang ia
miliki.
Dengan hubungan yang baik melalui website, pebisnis dapat menentukan
langkah selanjutnya dalam penyuksesan investasi website perusahaan. Oleh karena itu, pebisnis perlu mengetahui tren
sifat user dalam penggunaan website, beberapa cara diantaranya
adalah dengan melempar kuesioner atau menggunakan media tracking pada website. Pebisnis
juga dapat melakukan interaksi dengan user
website perusahaan melalui pengadaan
iklan pada media jejaring sosial yang dimiliki oleh mayoritas user. Coba pikirkan, semakin banyaknya video
iklan yang berhasil terpampang pada YouTube dengan memberikan link website
perusahaan mampu menandakan bahwa YouTube berperan penting terhadap pengiklanan
video dan website tersebut.
Dengan menggunakan penilaian dan
peningkatan efektifitas serta efisiensi penggunaan website dengan metode Enhanched
ROI, pebisnis di Indonesia diharapkan mulai memberanikan dirnya dalam
menggunakan website sebagai media
investasi dan tidak lagi takut atau beralasan bahwa investasi teknologi
informasi berupa website perusahaan
bukan merupakan hal yang salah bahkan merugikan.
No comments:
Post a Comment