Tuesday, July 25, 2017

This Is Us (2016) - Recommended Family TV Series Review

Well, saya menyukai beberapa TV series. Dari Korea, Thailand, Inggris, hingga Amerika, beberapa diantaranya pernah saya libas habis dari awal hingga akhir episode. Tidak hanya sekedar sebagai hiburan, saya berharap TV series tersebut memiliki nilai-nilai berharga yang dapat dipetik. Salah satu TV series yang baru-baru ini saya tonton berjudul This Is Us, berasal dari Amerika Serikat.


This Is Us merupakan drama series bertema keluarga. Dengan alur maju mundur di era 70an, 80an, 90, dan masa kini, TV series ini membahas keluarga Jack Pearson (ayah) beserta istrinya (Rebecca) dan ketiga anaknya (Kevin, Kate, dan Randall). Seperti rumah tangga pada umumnya, rumah tangga keluarga Jack tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada beberapa masalah ekonomi, pertengkaran antar saudara, pertengkaran orang tua-anak, perbedaan prinsip dan lain sebagainya. Pun di masa sekarang, Kevin, Kate dan Randall yang lahir pada tanggal yang sama ternyata tidak memiliki nasib yang sama. Mereka sedang menghadapi permasalahan hidup masing-masing. Sepanjang 18 episode, saya dibuat takjub, terharu, tersenyum sendiri oleh TV series ini. This Is Us cocok untuk penonton yang hendak memahami kehidupan berumah tangga dan memandang permasalahan keluarga secara lebih dewasa. Sosok yang paling saya dambakan ada di dunia nyata dalam This Is Us adalah Jac Pearson. Jack Pearson dapat menjadi contoh bagaimana caranya menjadi seorang ayah perfect yang matang, tangguh, selalu berbahagia, charming, easy going, dan memiliki pola pikir positif. TYPICAL PERFECT HUSBAND EVERRRR!
Setiap episode This Is Us mampu membuat kepala saya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan kecil seputar jalan cerita. Seperti, "Sebenarnya apa hubungannya sih orang-orang yang punya ulang tahun sama di episode 1 ini?", "Lah kok bisa, orang afro (kulit hitam) jadi saudaranya orang kulit putih?", "Lah, kok bisa sih namanya berubah jadi Randall?", "Si Kevin akhirnya milih siapa untuk jadi kekasih sejatinya?","Suami istri Pearson ini pernah tengkar hebat tidak ya?", "Kevin dan Randall yang sering tengkar masih bisa saling memperhatikan tidak ya?" dan sebagainya. 
Magically, hampir semua pertanyaan tersebut mampu terjawabkan entah secara langsung di episode terkait, pada episode selanjutnya, atau di episode yang lain. Saya terpuaskan dengan hal tersebut. Namun masih ada beberapa pertanyaan besar menggantung dan sengaja tidak dijawab oleh penulis skenario. Beberapa pertanyaan besar tersebut seperti "Ini Jack meninggalnya bagaimana?", "Mengapa Kate menyalahkan dirinya atas kematian Jack?", "Kok Rebecca bisa menikah sama Miguel (sahabat karib almarhum Jack)?" Wajar sih tidak dijawab, karena rencananya ada This Is Us Season 2.


Tokoh utama dalam This Is Us memiliki masa lalu yang mempengaruhi cara mereka menyikapi permasalahan di masa sekarang. Dan tidak hanya keluarga Pearson, tokoh lain seperti Dokter K (Dokter tua di kelahiran para triplet), pemadam kebakaran yang menemukan Randall, ayah Randall, Toby (pacar Kate) juga diceritakan memiliki cerita masa lalu. Masing-masing pemeran tidak kaku dan dapat menyelami karakter tokoh.
Bagian terfavorit lain dalam This Is Us adalah plot twist yang mulus, bagus, dan tepat. Kita seakan diberi petunjuk yang membuat kita yakin menebak alur selanjutnya, namun ternyata apa yang terjadi tidak sesuai dengan tebakan kita. Seperti saat Jack menyetir sembari marah dan mabuk, saya 100% mengira hal tersebut adalah penyebab kematian Jack. Eh ternyata bukan 😂
"Mau nonton, but... Wait, alurnya maju mundur? Bikin pusing dong?" Sama sekali engga, alus banget pembawaan alurnya.
Overall, This Is Us menjadi salah satu top TV series bertema keluarga yang pernah saya lihat. Kalau dibandingkan dengan drama Korea, feel yang muncul mirip dengan Reply 1988. Cuman bedanya, This Is Us menekankan pada internal sebuah keluarga, sedangkan Reply 1988 lebih bercerita mengenai kehidupan antar tetangga.
At last....
I hope This Is Us Season 2 will be aired very soon!!!

No comments:

Post a Comment