Sekarang ini musim banget
franchise berupa restoran yang menjajakan makanan di atas piringan panas (
hot plate). Jika anda kurang paham seperti apa makanan yang disajikan di atas
hot plate, pada Google anda dapat mengetikkan
keyword "Pepper Lunch". Pepper Lunch merupakan
franchise yang lebih dahulu hits dengan sajian
hot platenya.
Nah, sekarang ini mulai menjamur franchise hot plate serupa dengan berbagai nama dan harga yang lebih bersahabat jika dibanding dengan Pepper Lunch. Beberapa yang sudah saya coba di Surabaya ada Platter dan Plate-O. Kali ini saya akan mereview kunjungan kuliner di Plate-O.
Plate-O sudah banyak sekali cabangnya di berbagai kota, seperti Jogja, Surabaya, Mojokerto, Solo, Purwokerto, Jepara, Semarang, dan Pekanbaru. Anda bisa menemukan informasi Plate-O melalui instagram resminya
@plateoid. Di Surabaya, Plate-O berlokasi di Jl. Raya Tenggilis 147. Perlu sedikit kejelian untuk menemukannya karena tergolong "nyelempit" dan tidak begitu luas. Walaupun begitu, jika dilihat dari luar bangunannya terlihat
eye catching dengan cat kuning. Plate-O buka setiap Senin - Minggu mulai pukul 12:00-21:00 WIB.
Oke, ketika masuk ke dalam resto, saya disambut dengan desain interior khas Plate-O: Gambar-gambar dinding dengan
background kuning. Salah satu gambar di dinding adalah jargon Plate-O, "
Click,
Cook,
Eat", yang saya rasa artinya "Jika anda sudah cocok (
click) dengan menu yang dipilih, Plate-O akan memasak (
cook) menu anda sehingga anda dapat menikmatinya (
eat).
Jika dibandingkan dengan
franchise hot plate lain di Surabaya, katakan saja Platter, saya rasa menu yang ditawarkan oleh Plate-O jauh lebih variatif. Mulai dari menu dengan nasi, beraneka ragam daging (ikan dori, ayam, sapi), hingga pasta-pastaan (
macaroni,
spaghetti,
carbonara) ada di sini. Harganya variatif, mulai dari Rp 25.000,- hingga Rp 40.000,-. Saat itu rombongan saya memesan
Carbonara,
Fish and Chips,
Beef Blackpepper dan
Penne Beef BBQ yang kebetulan harga masing-masing sama, Rp 30.000,-.
|
Daftar menu (1) |
|
Daftar menu (2) |
Setelah sekitar 10 menit menunggu,
Carbonara saya datang, namun beberapa makanan lainnya menyusul. Bahkan, teman saya harus rela menunggu 20 menitan hingga makanannya selesai dimasak. Sehingga ketika saya selesai makan, makanan teman saya baru saja datang. Ini yang saya rasa kurang nyaman, waktu datangnya makanan tidak bersamaan. Ya mungkin karena Plate-O hanya menyediakan kompor pemanas
hot plate dalam jumlah terbatas, sehingga untuk memasak makanan harus menunggu giliran sedikit demi sedikit.
Seperti kebanyakan makanan di atas
hot plate lainnya, makanan di Plate-O sangat nikmat dimakan ketika panas-panasnya. Bumbu terasa pas bercampur dalam makanan. Semua menu yang dipesan oleh rombongan saya terasa cocok di lidah.
Carbonaranya lembut dan sausnya tidak eneg. Begitu pula
Beef Blackpepper pesanan teman yang sempat saya coba, enak banget. Namun ketika piring sudah tidak panas lagi, rasa makanan akan berubah. Sehingga saran saya, cepat habiskan makananmu sebelum dingin. Saya rasa tingkat kepanasan
hot plate saat baru datang juga kurang dan cepat hilang panasnya. Apalagi untuk makanan yang berkuah.
Hot platenya jadi kurang mampu mematangkan beberapa bahan makanan yang masih mentah seperti irisan tipis daging sapi dan telur ayam. Alhasil, teman saya memakan irisan daging sapi dan telurnya dalam kondisi setengah matang.
|
Penne Beef BBQ |
|
Carbonara |
|
Beef Blackpepper |
|
|
|
Fish and Chips |
Salah satu menu yang saya suka pada Plate-O selain
Carbonara adalah
Fish and Chips. Ikan dori sebagai bahan utamanya terasa lembut dan tidak seberapa amis. Sangat empuuuuuuk banget.
French fries pendampingnya pun cukup banyak dan besar-besar. Sehingga walaupun tidak disertai nasi, kita bisa kenyang.
Overall, Plate-O ini cukup
worth it dan
recommended untuk dicoba. Harganya masih tergolong
reasonable untuk kunjungan yang tidak rutin. Hanya saja minusnya adalah kecepatan penyajian dan tingkat kepanasan
hot plate-nya yang saya rasa kurang.
No comments:
Post a Comment