Thursday, May 7, 2015

Terlambat adalah Wajar



Di Indonesia, tak terkecuali di kampus saya, orang-orang terbiasa melakukan “jam karet” alias molor alias terlambat. Sebagai contoh ketika sudah memiliki janji rapat yang dimulai pada jam 9 pagi, seorang teman baru datang 30 menit hingga 1 jam setelah jam 9 pagi. Lebih parah lagi, ada yang baru datang ketika rapat hampir selesai. Banyak orang sudah menganggap bahwa terlambat itu wajar. Tidak ada hukuman atau sanksi tegas bagi pelanggaran berupa terlambat, sehingga mereka yang senang melakukan keterlambatan tidak merasa bersalah atau sungkan. Lebih ironis ketika seorang yang terbiasa ontime dikata aneh atau berlebihan. Ya.... itu lah kebiasaan sebagian masyarakat kita.

Yakinlah, menghargai orang lain dapat dimulai dari menghargai waktu mereka. Apakah anda sadar bahwa kebiasaan terlambat membuat orang lain kesal? Terlebih jika keterlambatan kita membuat orang lain menunggu. Sejatinya, tidak banyak orang yang suka menunggu. Orang lain yang menunggu tersebut dapat merasa bahwa kita egois, karena lebih merasa waktu kita lebih penting dibanding waktu mereka.

Di negara Jepang, sebagian besar gedung sekolah atau universitas memiliki sebuah jam dinding besar di tembok bagian muka gedung yang dapat dilihat dari kejauhan. Anda tidak percaya? Berikut contoh penampakan jam yang saya maksud (kotak kuning)

Ritsumeikan University
Salah satu gedung SMA di Jepang
Coba anda ingat-ingat. Jangankan di dunia nyata seperti gambar di atas, di kartun Doraemon pun, sekolah Nobita juga memiliki jam besar di gedungnya. Sungguh berbeda dengan bangunan sekolah dan universitas di Indonesia yang hanya bangga memamerkan logo dan nama sekolah terkait di muka gedung.

Saya memang belum pernah menginjakkan kaki di Jepang. Namun saya yakin, jam besar tersebut ada untuk mengingatkan dan memberi kesadaran waktu pada pelajar di sekolah atau universitas. Mereka akan panik ketika waktu sudah mendekati jam masuk sekolah/kuliah dan merasa bersalah jika mereka sampai terlambat. Ya, di Jepang datang tepat waktu sudah dibiasakan sejak masa sekolah. Kebiasaan tepat waktu ini juga menggambarkan bagaimana orang Jepang merupakan tipikal orang disiplin dan pekerja keras. Sekali lagi, ini sih menurut pengamatan dan perspektif saya yang hanya pernah mengetahui Jepang dari informasi sekunder di internet, pengalaman orang, dan media lainnya. Akan tetapi nyata dan masuk akal bukan?

Sudahlah, jangan membiasakan terlambat jika memang tidak ada halangan untuk datang tepat waktu. Jika anda memiliki janji bertemu seseorang, lebih baik anda ontime atau bahkan datang lebih awal agar tidak membuat orang lain menunggu. Ingaaat, kebiasaan anda akan membentuk bagaimana pandangan orang lain kepada anda. Sama seperti pandangan saya terhadap negara Jepang pada ulasan di atas.

No comments:

Post a Comment