Monday, April 12, 2021

Pengalaman Vaksin Covid-19 Jenis Astrazeneca Dosis Lengkap

Suhu tubuh efek samping vaksin

Alhamdulillah pada tanggal 07 April 2021 lalu saya sudah melalukan vaksinasi COVID-19 melalui pendaftaran di kantor saya. Saat itu diadakan vaksinasi massal berbagai instansi pendukung di Bandara Juanda. Saya melaksanakan vaksin kurang lebih pada pukul 09.00 WIB. Vaksin yang saya dapatkan saat itu adalah jenis Astrazeneca. Jarak antara dosis vaksin pertama dan kedua yaitu 8-12 minggu, tergantung panitia vaksin. Vaksin jenis Astrazeneca ini sempat menuai kontoversi di luar negeri, seperti pemberitaan pembekuan darah pasca vaksin, efek samping vaksin yang lebih kuat dari merk lain, dan kontroversi efektifitas vaksin Astrazeneca. Namun saya tetap menguatkan diri untuk divaksin sebagai salah satu ikhtiar saya dalam menjaga kesehatan diri di masa pandemi ini. Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan alur dan efek samping vaksin yang saya alami.

Form skrining vaksin

Form pernyataan persetujuan/izin vaksin

Berikut adalah alur vaksinasi COVID 19.

  1. Mengisi formulir skrining vaksin dan surat pernyataan tindakan vaksin. Formulir skrining vaksin merupakan media pertama yang digunakan untuk memfilter bisa/tidaknya kita divaksin. Dalam form tersebut akan ada tiga macam keputusan petugas medis, yaitu dapat diberikan vaksin, ditunda, dan tidak dapat diberikan vaksin. Biasanya, jika kondisi tubuh kita normal dan sehat maka kita diputuskan untuk diberikan vaksin. Namun jika ada penyakit yang kontra dengan vaksin, maka vaksin dapat ditunda atau bahkan tidak diberikan sama sekali.
  2. Pendaftaran vaksin secara online oleh petugas. Petugas akan mendata data diri kita ke dalam aplikasi. Disini saya ditanyai mengenai nama, tanggal lahir, dan nomor handphone. Pastikan nomor handphone anda aktif ya, karena nantinya anda akan dikirimi sertifikat vaksin melalui sms di nomor tersebut.
  3. Tensi darah dan cek suhu tubuh. Tensi darah dan cek suhu tubuh dengan thermogun dilakukan oleh perawat atau petugas medis lainnya.
  4. Wawancara dengan perawat pendamping. Disini petugas akan menanyai kondisi kesehatan kita hari itu dan seminggu kebelakang. Selain itu kita akan ditanyai mengenai alergi dan penyakit penyerta lainnya. Overall pertanyaan saat wawancara sudah berada di formulir skrining. 
  5. Proses vaksinasi. Setelah selesai wawancara dengan petugas, kita akan diarahkan untuk divaksin. Prosesnya sangat cepat, sekitar 1-2 menit saja. Saya menyarankan agar anda menggunakan kaos lengan pendek, agar proses vaksin mudah. Karena banyak juga orang yang kelimpungan menggulung lengan bajunya sebelum proses vaksin. Untuk yang berhijab dapat menutupi kaos tersebut dengan jaket. Petugas mengoleskan alkohol untuk mensterilisasi lokasi injeksi, lengan kiri kita. Setelah itu petugas menginjeksi vaksin. Sensasi rasa suntikan vaksin seperti digigit lebah, seperti kesetrum saat cairan vaksin diinjeksikan. Setelah itu, bekas suntikan akan ditutup dengan kapas atau plester jika tersedia. Petugas vaksin menanyakan saya, "nyeri tidak? Sakit?" Setelah itu beliau memberikan saya satu tablet obat untuk meredakan nyeri atau efek vaksin lainnya. Namun obatnya apa, saya lupa untuk menanyakannya ke petugas vaksin.
  6. Proses pasca vaksinasi. Seusai vaksin kita diharapkan untuk beristirahat di tempat selama 30 menit untuk melihat kejadian ikutan pasca vaksin. Jika dirasa tidak ada kejadian, maka kita diperbolehkan pulang setelah 30 menit berlalu. Namun jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, dokter dan perawat sudah siap berjaga dengan alat medis lengkap.
  7. Pengumpulan form skrining dan pernyataan tindakan vaksin. Formulir skrining dan pernyataan tindakan vaksin kita kumpulkan ke petugas sebagai dokumentasi petugas dan proses pengeluaran sertifikat vaksin. Sertifikat vaksin akan dikirimkan ke nomor handphone sesuai dengan apa yang kita tulis di formulir tersebut. Pengalaman saya dan teman-teman, ada yang langung dapat sms link sertifikat vaksin di hari yang sama, namun ada juga yang harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan sms link sertifikat vaksin tersebut.
Pendaftaran vaksin oleh petugas

Proses vaksinasi

Efek Samping Vaksin Astrazeneca Pertama
Efek samping vaksin yang saya rasakan mulai terasa saat enam jam setelah vaksin. Badan mulai terasa berat dan kurang segar. Malam hari saya mengalami demam pasca vaksin hingga mengigau. Selain itu tulang terasa ngilu dan nyeri di berbagai titik. Untuk tingkat nyerinya masih dapat saya terima, yang notabene titik toleransi sakit saya tidak tergolong tinggi. Namun yang tidak nyaman bagi saya adalah demamnya. Selain itu, detak jantung saya saat istirahat naik tinggi, dimana biasanya hanya berkisar 70-80 detak, saat itu menjadi 110-120. Dada agak terasa sesak dan kurang nyaman ketika berkegiatan. Efek kurang nyaman ini berangsur hilang esok harinya. Nyeri pegal di lokasi suntik saja yang masih terasa hingga seminggu pasca vaksin. Sensasi pegalnya membuat lengan kurang bebas dalam bergerak.
detak jantung istirahat pasca vaksin

Efek Samping Vaksin Astrazeneca Kedua
Untuk dosis kedua, efek samping vaksin tidak begitu berat di banding dosis pertama. Mungkin karena imunitas tubuh sudah mengenali isi dari cairan vaksin yang diberikan. Yang saya rasakan hanya linu otot ringan dan demam yang tidak terlalu tinggi. Efek deg-degan karena naiknya tekanan darah juga tidak terjadi. Alhamdulillah saya sudah kembali nyaman saat efek vaksin tersebut mereda. Semoga usaha dan perjuangan melawan efek samping pasca vaksin ini dapat berbuah manis, meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus COVID-19.

No comments:

Post a Comment