RINGKASAN (well, part ini bener-bener spoiler bagi yang belum nonton)
Film ini membawa penonton ke abad 19 di Inggris, dimana Sherlock dan teman baiknya (dokter John Watson) melakukan penyelidikan kasus pembunuhan yang konon dilakukan oleh arwah pengantin perempuan bernama Emelia Ricoletti. Arwah? Ya, dalam film ini Emelia benar-benar telah mati bunuh diri beberapa hari sebelumnya dengan menembak rongga mulutnya hingga peluru tembus ke otaknya. Arwah Emelia membunuh dua orang, yaitu suaminya sendiri dan Sir Eustache (suami dari Lady Carmichael). Sherlock menganggap kasus ini menarik untuk membuktikan bahwa pembunuh bukanlah arwah, bahwa setan itu tidak ada. Selain itu, Sherlock ingin mengetahui bagaimana musuh bebuyutan Sherlock, Moriarty dapat muncul kembali setelah bunuh diri, mirip dengan kasus arwah pengantin Emelia Ricoletti tersebut.
Singkat cerita ternyata bukan arwah Emelia Ricoletti yang melakukan pembunuhan, melainkan teman-teman dekat Emelia. Ketika ditemui oleh Sherlock, John Watson, dan Mary Watson di sebuah gereja tua. Teman-teman Emelia tersebut menyembunyikan wajahnya dengan topeng. Karena itu, kemudian Sherlock menyebut mereka sebagai "The Invisible Army". Dan terkejutlah Sherlock ketika The Invisible Army membuka topeng mereka. Ternyata mereka adalah wanita-wanita yang tidak jauh dari hidup Sherlock di zaman modern seperti Molly dan Janine. WHAT?
Ternyata kasus Emelia Ricoletti tidak nyata atau hanya imajinasi Sherlock ketika kecanduan Kokain di masa modern, tepatnya ketika Sherlock naik pesawat jet (liat ending Sherlock Series 3 Episode 3). Sherlock terbiasa menggunakan obat-obat terlarang untuk memasuki "Mind Palace"nya, sebuah cara konsentrasi bagi Sherlock untuk berfikir dan memecahkan kasus-kasus misterius seperti biasanya.
Kasus the abominable bride khayalan Sherlock ini menjelaskan pada Sherlock bahwa James Moriarty telah benar-benar mati, namun ia dapat kembali. Kembali dalam artian Moriarty akan selalu hidup di pikiran Sherlock ketika Sherlock takut atau lemah. Moriarty menyebut dirinya adalah "virus" yang akan selalu ada di dalam "harddrive" otak Sherlock.
REVIEW
The Abominable Bride ini saya rasa tidak cocok bagi anda yang tidak mengukuti serial Sherlock yang dirilis oleh BBC dari series 1 hingga 3. Ini dikarenakan film The Abominable Bride bersangkutan dengan Sherlock Series tersebut. Dalam The Abominable Bride tiba-tiba dimasukkan karakter Moriarty, air terjun, karakter perempuan-perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan Sherlock, dan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan kasus pembunuhan arwah Emelia Ricoletti namun diceritakan di Sherlock series.
Namun bagi fans serial Sherlock? Film The Abominable Bride cukup recommended. Selain menyibakkan rahasia kemunculan Moriarty, film ini juga mengembalikan karakter lama Sherlock yang hilang di Sherlock Series 2 dan 3, karakter sociopath (dingin dan tidak peduli orang lain). Why? Karena dalam film ini Sherlock Holmes menjelaskan bahwa dirinya tidak tertarik dengan perasaan seperti cinta dan pernikahan. Film ini tidak menyoroti sudut pandang dan perasaan pribadi seorang Sherlock Holmes.
Beberapa hal menarik tentang kakak Sherlock Holmes, Mycroft Holmes juga disinggung dalam film yang dirilis di bulan Januari 2016 ini. Ternyata Mycroft pernah gendut dan bertaruh melawan Sherlock, berapa lama Mycroft dapat bertahan hidup dengan obesitasnya tersebut. Selain itu, Mycroft juga menyiratkan betapa ia sangat memperhatikan keselamatan Sherlock.
Balutan era Inggris Victoria dan alur cerita campuran (maju dan mundur/flash back) menjadi sentuhan menarik dalam The Abominable Bride ini. Suasana Inggris Victoria tersebut terasa nyata dan kental dengan setting klasik dan kuno. Penampilan Sherlock pun terlihat oldies dengan sisiran rapih rambutnya, berbeda dengan Sherlock Holmes pada Sherlock series.
Overall, bagi pecinta serial Sherlock Holmes, film ini dapat mengobati rasa rindu anda pada serial Sherlock 1-3 dan membangkitkan semangat anda untuk menanti Sherlock series 4 yang akan dimulai syutingnya pertengahan tahun 2016 ini.
No comments:
Post a Comment