Saturday, April 15, 2017

hemaviton Cardio Foodphilosophy - Berani Libas Habis Makanan Khas Surabaya


Berani makan sajian berkolesterol bersama Hemaviton Cardio
Saya telah melakukan survey sederhana terhadap teman-teman yang berstatus merantau. Terbukti bahwa mayoritas teman saya badannya lebih subur setelah beberapa tahun menetap dan mengonsumsi makanan khas Surabaya. Oleh karena itu, sebagai orang Surabaya tulen, saya sangat bangga dengan berbagai makanan khas Surabaya yang beragam dan mayoritas punya cap "Wajib dicoba". Namun, masih ada saja orang yang pantang mencoba kuliner khas Surabaya karena takut kolesterol. Kolesterol dalam jumlah tidak seimbang memang memicu datangnya penyakit berbahaya seperti serangan jantung dan stroke.

Pada hari Sabtu (08 April 2017) tim hemaviton membantah pandangan miring tersebut serta menantang food blogger Surabaya Madura melahap habis beragam makanan khas Surabaya seharian penuh gratis -ditambah dengan- tanpa khawatir kolesterol. Bagaimana caranya? Kita bisa mendampingi santapan 'penuh dosa' kolesterol tersebut dengan hemaviton Cardio. Dalam sehari, kita dapat meminum hemaviton Cardio hingga 3 kali ketika atau sesaat setelah makan. hemaviton Cardio memiliki zat aktif Phytosterol yang mampu menangkal kolesterol jahat agar tidak masuk ke saluran pencernaan. Kolesterol jahat akan dibuang keluar tubuh dengan zat Phytosterol tersebut. Konsumsi hemaviton Cardio juga dapat didampingi dengan pola makan teratur, istirahat dan olahraga cukup untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
Yuk, mari kita bahas satu per satu makanan di hemaviton Cardio Foodphilosophy trip....

Para peserta Foodphilosophy semakin yakin dengan tantangan kulineran ini karena tim hemaviton Cardio juga menghadirkan Chef Ken jebolan Master Chef 2 sebagai ahli kuliner dan dr. Fanny Imannuddin sebagai nutritionist lho! Sepanjang perjalanan, Chef Ken dan dr. Fanny banyak berbagi tips seputar makanan dan kesehatan.

Soto Madura Tapak Siring
Foodphilosophy dimulai dari sarapan soto madura di Soto Tapak Siring. Depot yang berlokasi di Jalan Dharmahusada 14 Surabaya ini menyajikan soto daging dengan nasi kepal dalam lembaran daun pisang. Satu pengunjung normalnya menghabiskan 2-4 nasi kepal. Banyak? Ngga sih, ini karena nasi kepal tersebut berukuran mini. Pengunjung dapat memilih isian soto, boleh daging saja, ditambah telur, babat, atau jeroan lainnya. Sebagai informasi, harga satu porsi soto madura ini Rp 26.000,-. Saya yang pada dasarnya takut dengan makanan berlemak, mengawali sarapan soto madura disertai dengan meminum satu pil hemaviton Cardio setelah makan.

Proses pembakaran Sate Kelapa Ondomohen
Lokasi kedua adalah kedai sate paling hits di Surabaya, Sate Kelopo Ondomohen Bu Asih di Jalan Walikota Mustajab 29-31 Surabaya. Sajian sate ini dinamakan sate kelapa karena setiap tusuk daging ayam atau sapi ditaburi dengan parutan kelapa sebelum dibakar. Setelah dibakar pun, sate juga dilumuri bumbu kacang dan serundeng kelapa. Seporsinya berisi sepuluh tusuk sate yang super enakkk berukuran cukup besar. Keempukan dan kesegaran daging sate Ondomohen sangat terjaga. Tidak heran, sudah banyak artis, pejabat, dan tokoh terkenal di Indonesia mampir ke tempat ini. Selain itu, sate Ondomohen juga sudah memenangkan banyak kompetisi kuliner di Indonesia, terbukti dari beberapa foto dan sertifikat yang terpampang di dinding kedai.

Bebek Sinjay, Bangkalan Madura
Setelah melibas habis kuliner berbahan daging sapi, tim hemaviton Cardio dan peserta Foodphilosophy melanjutkan jelajah kuliner dengan bahan utama bebek, di pulau garam, Madura. Bebek Sinjay (Sinar Jaya) menjadi jujugan santap siang hemaviton Cardio Foodphilosophy. Selain berada di Jalan Ketengan Bangkalan, Bebek Sinjay juga membuka cabang di Kapas Krampung Plaza (Surabaya). Selama beberapa tahun terakhir, Bebek Sinjay naik daun karena kelezatan bebek goreng dengan bumbu kremes dan sambal mangga mudanya loh. Saat Foodphilosophy mampir pun, depot bebek Sinjay sudah ramai pengunjung. Oh ya, bagi pengunjung yang tidak suka dengan masakan bebek, depot ini juga menyediakan masakan berbahan ayam. Sebagai informasi, bebek adalah salah satu makanan yang memiliki tingkat kolesterol tinggi. Jadi saya mengimbangi santap siang bebek ini dengan kembali mengonsumsi hemaviton Cardio untuk mencegah kolesterol jahat 'ulah si bebek' mengendap dalam aliran darah tubuh saya.

Es krim ala Zangrandi
Pulang dari Bangkalan ke Surabaya, hemaviton Cardio Foodphilosophy belum usai. Selanjutnya bus rombongan kami berhenti di depan ice cream shop legendaris di Jalan Yos Sudarso 15 Surabaya, Zangrandi. Nuansa kuno pada bangunan Zangrandi memang asli sejak pertama didirikan pada tahun 1930 oleh Renato Zangrandi. Manisnya satu slice es krim tutti frutti dan suasana retro Zangrandi berhasil membuat saya bernostalgia mengingat kunjungan saya yang pertama kali ke tempat ini pada masa SMP. Disini, saya sempat mendengarkan obrolan Dr Fanny seputar kolesterol. Ternyata, kolesterol juga bisa diperparah oleh konsumsi karbohidrat dan gula berlebihan. Maka tidak salah jika hemaviton juga memiliki suplemen lain yang khusus menangani masalah kelebihan kadar gula darah, yaitu hemaviton GluCare. Produk ini juga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderia diabetes.
Suasana ice cream shop Zangrandi

Tidak hanya menikmati makanan di berbagai restoran, sore harinya para peserta hemaviton Cardio Foodphilosophy mendapat tantangan dari Chef Ken di kafe miliknya, Pipe and Barrel (Jalan Polisi Istimewa no 22 Surabaya). Tantangannya adalah memasak Sayap Ayam Pedas Bumbu Telor Asin. Banyak peserta bingung dan tidak memahami cara memasak yang benar, ini terlihat dari ekspresi mereka ketika memasak. Maklum, mayoritas peserta memang jarang berhadapan dengan peralatan, bumbu dapur dan bahan masakan. Setiap peserta mendapat kehormatan ketika Chef Ken mau mencoba sayap ayam pedas bumbu telor asin masing-masing peserta. Di akhir sesi cooking class, dipilih tiga peserta terbaik. Masing-masing pemenang berhak mendapatkan hadiah spesial dari Chef Ken.

Suasana cooking class di Pipe and Barrel
Chef Ken mencicipi masakan saya

Kepiting asam manis di Terminal Live Seafood
Makan-makan berakhir? Belum! Setelah seru-seruan kehabisan tenaga saat memasak di Pipe and Barrel, para peserta kembali lapar. Tim hemaviton Cardio dan peserta Foodphilosophy melanjutkan perjalanan ke Terminal. Terminal yang kami tuju bukanlah terminal biasa tempat bus bersandar ya, melainkan Terminal-Live Seafood di Manyar Kertoarjo 40 Surabaya.

Hemaviton Cardio Foodphilosophy Surabaya
Beragam  seafood dengan harga menengah ke atas ini dapat dinikmati oleh peserta hemaviton Cardio Foodphilosophy secara gratis! How lucky we are! Piring-piring berisi ikan bakar, cumi-cumi, kepiting, udang, scallop, dan masih banyak lainnya tersaji di hadapan peserta. Saya sebagai pecinta makanan berbahan kepiting langsung saja fokus dengan kepiting bumbu asam manis Terminal-Live Seafood. Dan rasanya..... perfect! Kepitingnya benar-benar gemuk dan memiliki daging yang tebal. Bumbu asam manisnya pun pas dan tidak ada minus sama sekali. Setelah puas menjamahi kepiting, saya melanjutkan invasi ke piring scallop. Cita rasa scallop disini luar biasa kuat dengan baluran bumbu yang pas. Sooooo heavenly! Setelah puas dengan sajian seafood, saya tidak lupa kembali mengonsumsi hemaviton Cardio.

Semua peserta pulang dengan ceria setelah jelajah kuliner khas Surabaya seharian penuh. Tanpa takut kolesterol, kita bisa menikmati semua makanan dengan hemaviton Cardio. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan? 😁
A massive thank you, hemaviton Cardio!



Photo: Eka Mulya Agustina and Aldiansyah Lukman

2 comments:

  1. Ecieee orang Surabaya tulen.. Salam kenal ya dari orang Surabaya asal Ponorogo. Kapan2 kulineran lagi ya, Mulya ;)

    ReplyDelete
  2. ueenaaaakk poooolll mak lampir kulineran..

    ReplyDelete